REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Siswa ketiga dalam penembakan membabi-buta di Chardon High School, negara bagian Ohio di Amerika Serikat, telah meninggal, demikian laporan CNN, Selasa (28/2).

MetroHealth Medical Center di Cleveland, Ohio, menyatakan Demetrius Hewlin, siswa di Chardon High School, menyerah pada lukanya Selasa pagi, kata laporan tersebut. Ia sebelumnya berada dalam kondisi kritis.

"Kami sangat sedih dengan hilangnya putra kami dan yang lain di masyarakat Chardon," kata keluarga Hewlin di dalam satu pernyataan. "Demetrius adalah seorang pemuda yang gembira dan mencintai hidup serta teman dan keluarganya."

Pengumuman itu dikeluarkan cuma beberapa jam setelah siswa kedua dinyatakan mati otak oleh MetroHealth, Selasa pagi. Russell King Jr. (17) dinyatakan mati otak setelah menderita luka serius dalam penembakan Senin di kompleks sekolahnya, sekitar 30 mil di sebelah timur Cleveland.

Dua siswa lain yang cedera dalam penembakan tersebut masih dirawat di rumah sakit, seorang siswa berada dalam kondisi serius dan siswa lain stabil.

Tersangka pelaku penembakan, yang diidentifikasi oleh media sebagai remaja yang bernama T.J. Lane, diduga membawa senjata genggam ke dalam kafetaria sekolah, dan mulai menembak tepat setelah pukul 07.00, Senin. Lima siswa tertembak di tiga lokasi.

Meskipun pihak berwenang tak mau berspekulasi mengenai alasan di balik serangan tersebut, media lokal dengan mengutip keterangan teman sekelas Lane menggambarkan dia sebagai "orang terbuang" yang tampaknya telah dikasari. Ia juga mentweet ia akan membawa senjata ke sekolah, tapi tak seorang pun menganggapnya serius.

Tersangka itu dijadwalkan pertama kali tampil di pengadilan pada Selasa siang waktu setempat, demikian laporan Xinhua, Rabu pagi.

Seorang pengacara keluarga Lane mengeluarkan pernyataan yang mengatakan keluarga Lane menawarkan "belasungkawa terdalam mereka" kepada keluarga korban.

Penembakan paling mematikan di sekolah menengah dalam sejarah AS terjadi pada 1999 di Columbine High School di Colorado, tempat dua siswa senior menewaskan 12 siswa lain dan seorang guru. Keduanya kemudian bunuh diri.