Memprihatinkan, Bu Guru Mengajar Sambil Gendong Anaknya yang Lumpuh Layu

Memprihatinkan, Bu Guru Mengajar Sambil Gendong Anaknya yang Lumpuh Layu


 images/ABC707.jpg

GOD WILL SAVE THIS "QUEEN"

Tampak, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Ibu Retno Ambarwati, Wanita dua puluh sembilan tahun warga Desa Tunggak Kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah ini  harus mengajar sambil menggendong anaknya  di  SDN 3 Tunggak . Retno guru kelas lima sekolah dasar ini terus menggendong anaknya Fakhri Munif Assahri  yang  masih berusia tiga setengah tahun didepan murid-muridnya.Sungguh sangat memprihatinkan, guruku sayang, guruku malang.(photo.nur).
Grobogan,(karimuntoday.com) - Kondisi yang cukup memprihatinkan dialami seorang guru wiyata di Grobogan,JawaTengah. Sambil mengajar ia harus menggendong anaknya yang masih balita karena mengalami penyakit lumpuh layu disekolah. Bertahun-tahun ia harus berjuang sendirian demi kesembuhan anak satu-satunya ini.

Adalah Retno Ambarwati, wanita dua puluh sembilan tahun warga desa Tunggak kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah ini  harus mengajar sambil menggendong anaknya  di  SDN 3 Tunggak . Retno guru kelas lima sekolah dasar ini terus menggendong anaknya Fakhri Munif Assahri  yang  masih berusia tiga setengah tahun didepan murid-muridnya.

Aktivitas ini selalu dijalani ibu single parent ini sejak satu bulan lalu setelah nenek Fakhri sering sakit-sakitan. Retno yang hanya tinggal bersama ibunya terpaksa berjuang merawat anaknya sendiri sehingga sampai  Fahri harus dibawa ke sekolah .
Menurut Retno, (2/10) Fakhri anaknya, mengalami radang otak hingga mengalami lumpuh layu sejak usia enam bulan. Retno mengaku sudah empat kali membawa anaknya ke rumah sakit,namun belum ada perkembangan dialami anaknya. Retno, guru wiyata yang sudah mengabdikan diri  selama sembilan tahun ini mengaku tidak sanggup lagi untuk mengobatkan anaknya kerumah sakit. Honornya yang hanya dua ratus ribu per bulan hanya cukup untuk biaya hidup dan biaya pengobatan ibunya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selain mengajar, Retno juga mengajar les privat dirumahnya.
 Sementara itu Kadinas Kesehatan dr. Juhari Angkasa mengatakan pihaknya akan membantu pengobatan Fakhri hingga sembuh. Juhari juga akan mengusahakan memberikan Jamkesda agar proses pengobatan Fakhri lebih mudah.”Kita akan bantu pengobatan Fakhri melalui program Jamkesda  sampai sembuh,” ujar Juhari

Dalam seminggu sekali Fakhri harus mendapatkan terapi dirumah sakit. Untuk membantu belajar berdiri,Fakhri harus menggunakan sepatu terapi. Meski mengaku kerepotan saat menggendong anak sambil mengajar, Retno mengaku ikhlas dan membuang rasa malu dalam menjalani rutinitas ini.(nur)
Published in KARIMUN
Written by   


.


Category Article

Related Post